Investasi Lagi
Hari
ini saya melakukan pelunasan sebuah kelas senilai 3 juta. Uang tersebut awalnya
saya niatkan untuk membeli smartphone dengan tujuan menjadi youtober sebagai
media untuk merekam dan mengedit. Namun setelah dipikir ulang, membeli
smartphone baru itu laiknya teko tempat
air minum. Hanya media atau sebuah alat. Tak ada gunanya jika teko tersebut tak
ada air minum di dalamnya. Jika air minumnya tidak ada lalu apa yang akan
dituangkan?
Sama.
Otak kita juga begitu adanya. Jika sudah mempunyai smartphone bagus, lalu apa
yang akan saya bagikan jika saya tak mempunyai stok ilmu laiknya air di dalam
teko. Atas pertimbangan tersebut saya mengalihkan anggaran yang sedianya untuk
membeli smartphone menjadi biaya registrasi mengikuti training. Kalau meminjam
istilah teman, ivestasi leher ke atas namanya.
Dan
ini untuk kali ke sekian setelah di tahun sebelumnya saya investasi yang cukup
lumayan. Jika dihitung bisa dapat satu motor jupiter. Tetapi, saya meyakini
bahwa apa yang saya pelajari pasti ada imbalan dan hasilnya akan kembali
berlipat.
Lebih
mantap lagi saya melakukan ini karena pada rabu kemarin saat berbincang dengan
Gus Faiz Husaini, putra dari pengasuh pondok pesantren Miftahussholihin yang
kuliah di Mesir menyampaikan pentingnya ilmu.
Dan
memang benar adanya. Mereka yang hari ini hidupnya diatas rata-rata adalah
pribadi-pribadi yang mementingkan ilmu. Mereka rela merogoh koceknya demi
belajar berbagai hal.
Terakhir,
berapa banyak uang yang sudah kamu alokasikan untuk belajar?

Pringamba,
05 Mei 2019
Post a comment for "Investasi Lagi"