Tiga
hari yang lalu di salah satu group whatsapp yang saya ikuti ada yang share
perihal pembelian tanah untuk membangun gedung MWC NU, tepatnya MWC NU Kecamatan
Purworejo Klampok. Saat itu saya tergerak untuk bisa ikut donasi. Pikir saya saat
itu adalah ingin tabarukan dengan kyai-kyai NU wabilkhusus Almaghfurlah Simbah
KH. Hasyim Asy’ari sang pendiri NU. Selain itu, ini adalah bagian dari wasilah
pengganti karena saat ini belum bisa aktif seperti dulu sewaktu masih di IPNU.
Tentu
ada gejolak dalam hati, pertarungan antara donasi atau tidak. Ada uang tapi kan kamu butuh ini itu. Hingga
akhirnya saya memenangkan pertarungan itu. Gimana caranya? Paksa.
Dan
saya meyakini bahwa sejatinya apa yang kita keluarkan untuk sedekah atau infak
akan Allah balas dengan ganti yang berlipat. Yakin atau tidak, ikhlas atau
tidak jika urusannya sudah sama Sang Pencipta maka percayalah janji-Nya pasti
tepat, keadilan-Nya tidak memandang bulu seperti asma-Nya yang Maha Adil.
----
Perihal
pembelian tanah untuk pembangunan Gedung MWC NU di Banjarnegara cukup menarik
untuk diamati. Saya melihat geliat ini di masa kepemimpinan Gus Zahid Khasani yang
memulai pembelian tanah untuk membangun gedung Aswaja NU Center di
Banjarnegara. Kalau tidak salah 1,3 M waktu itu harganya. Ghiroh keorganisasian
ini menurun ke jajaran kepengurusan di bawahnya yaitu MWC NU. Tentu tidak lepas
dari semangatnya untuk turba ke setiap MWC di tahun pertama, membentuk yang
belum ada dan menghidupkan kembali kepengurusan yang vakum.
Efeknya
adalah hari ini, banyak perubahan terjadi setelah kurang lebih 5 tahun beliau
memimpin PCNU Banjarnegara. Salah satunya adalah munculnya gagasan untuk
membangun gedung MWC NU di setiap kecamatan yang dibarengi dengan aksi nyata sebagai awalan yaitu membeli
tanah.
![]() |
Sumber
: NU Online
|
Pringamba,
08 Mei 2019
EmoticonEmoticon