![]() |
Dokpri
Sabtu,
24 Februari 2018 tepat di hari ulang tahun IPNU yang ke 64, ditemani Rekan
Sutarso saya memulai perburuan data ke tempat Bapak KH. Muhammad Mustolih
Wanayasa untuk project nulis buku tentang NU Banjarnegara.
Dari
beliau saya banyak informasi mengenai nama-nama kyai awal yang babad NU di
Banjarnegara. Menurutnya, deklarasi pertama berada di Desa Purwasaba, Kecamatan
Mandiraja di tempat KH. Hisyam sekaligus menjadi ketua pertama. Saat itu, KH.
Hisyam ditemani oleh KH. Jamhuri, KH. Abdullah Amir, Kyai Mukri (Wanadadi) dan
Kyai Mareh (Susukan).
Adapun nama-nama kyai yang beliau sebutkan adalah Kyai Dimyati, Kyai Abdul Manan, Kyai Syafi'i (mertuanya Kyai Abdul Cholik) dari Rakit. Kyai Mudasir dari Susukan.
Adapun nama-nama kyai yang beliau sebutkan adalah Kyai Dimyati, Kyai Abdul Manan, Kyai Syafi'i (mertuanya Kyai Abdul Cholik) dari Rakit. Kyai Mudasir dari Susukan.
Kyai
Abu Na'im dari Wanayasa, Kyai Maf'ul dari Karangkobar, Kyai Ahmadi dari
Purwonegoro. Kyai Juned, Kyai Suheni, Kyai Badrudi dari Mandiraja. Kyai Abdul
Fatah dari Parakancanggah Banjarnegara.
Masih
menurut beliau, bahwa dahulu nama pesantren belum ada namanya kecuali dengan
sebutan daerah, sebut saja Pesantren Purwonegoro asuhan Kyai Ahmadi yang
sekarang diberi nama Roudlatut Tholibin asuah KH. Mujtahidi Thoblawi, Pesantren
Parakancanggah asuhan Kyai Abdul Fatah yang sekarang terkenal dengan nama
Al-Fatah dan Pesantren Madukara asuhan Kyai Khotim.
Itulah
simpulan atas wawancara dengan KH. Muhammad Mustollih yang menjadi titik awal
untuk perburuan data selanjutnya. Terkait kevalidan data, tentu masih perlu
pendalaman lebih lanjut. Ada yang mau membantu??
EmoticonEmoticon