Ada
sesuatu yang tak berlogika atau bisa dibilang melogikannya itu susah, seperti
misal sholat, sedekah atau membantu orang lain.
Tapi
baiklah, saya ingin sedikit mengeluarkan dalam rangkaian kata malam ini. Apapun
isinya, itu unek-unek yang ada dalam pikiran saya. Kalaupun salah, please
ingatkan. Anggap saja tulisan ini adalah tulisan anak muda yang masih
terombang-ambing dalam lautan pencarian jati diri.
Pertama,
sholat. Tuhan itu tidak butuh dengan sholat yang kita lakukan. Bahkan andaikan
seluruh penduduk bumi ini tak beribadah kepada-Nya, Allah sama sekali tidak
rugi. Paling bumi yang kita pijak ini yang bosan, enggan menerima kita sehingga
ia meluluh lantahkan isinya. Apakah ini masuk akal? Apakah logika bisa menerima
jika maksiat itu mendatangkan bencana.
Secara
kasat mata mungkin tidak, maka disini peran keyakinan berupa iman menjadi penting. Dampaknya luar
biasa, orang taatpun terkana imbasnya. Analoginya begini, saat kita naik perahu
ada seseorang yang mencoba untuk melubangi papan kapal. Air masuk sehingga lama
kelamaan perahu terisi air dan berangsur mulai tenggelam. Pertanyaanya, apakah
yang tenggelam hanya satu orang yang melubangi?
Kedua,
sedekah. Ada banyak ayat dan hadits nabi yang menerangkan saat kita sedekah
sebenarnya harta kita bertambah bahkan 10 kali lipat. Logiknya, saat seseorang
memberi maka otomatis berkurang lalu bagaimana ceritanya ini menjadi bertambah?
Lagi-lagi
disini peran keyakinan berupa iman menjadi
senjata utama. Ada sesuatu yang secara logika tak masuk akal tetapi efeknya
benar-benar nyata. Contohnya sedekah. Tidak percaya? Buktikan saja sendiri. Setelah
itu give me about your story.
Ketiga,
membantu orang lain. Kamu percaya dengan karma? Sesuatu yang akan menimpamu
sesuai dengan apa yang kamu lakukan kepada orang lain. Memahami hal ini saya
kadang hanya mengandalkan harapan. Harapan bahwa kebaikan apapun yang kita
lakukan akan berbalas. Bentuknya bisa langsung kita yang menerima dari orang
yang kita bantu atau Allah mengirimkan orang lain pada waktu yang berbeda saat
kita membutuhkan. Atau bisa jadi kebaikan yang kita berikan imbasnya kepada
orang yang kita sayangi, bisa juga karena kebaikan yang kita lakukan anak atau
orang tua kitalah yang menerima balasannya berupa kebaikan dari orang lain. Pertanyaannya,
secara hitung-hitungan apakah masuk akal?
Tiga
hal yang saya sebut di atas kadang bukan logika yang main tetapi iman,
keyakinan hati. Ada sesuatu yang kadang logika manusia tidak sampai. Isra’ Mi’raj
misal, apakah itu masuk akal? Dalam semalam bisa sampai langit?
Bagi
saya selaku orang awam tentu tidak masuk akal, tetapi sekali lagi ini soal
iman, percaya. So, apa yang harus kita lakukan? Percaya. Apa yang secara logika
manusia kadang tak sampai, bukan berarti itu sebuah kebohongan atau sesuatu
yang mustahil.
#30DWC #30DWCJilid16 #Day17