Hari
ini untuk kedua kalinya saya mengikuti tes pendaftaran perangkat desa. Jika
satu tahun lalu saya mendaftar untuk posisi Kasi Pemerintahan maka pendaftaran
kali ini untuk posisi Sekretaris Desa. Lebih bergengsi? Tentu saja. Tetapi
bukan soal jabatan yang saya kejar bahkan untuk mendaftar awalnya juga tidak
ada niatan. Hanya saja dorongan dari orang-orang terdekat yang meminta dan
memang ada kesempatan, sayang rasanya jika tidak diambil maka setelah itu saya
meniatkan diri untuk mengikuti penjaringan dan penyaringan perangkat desa lagi.
Syukur
alhamdulillah, perjuangan untuk mengikuti tes seleksi membuahkan hasil. Nilai
ujian hari ini mendapat peringkat pertama lagi. Itu artinya tugas saya lebih
menantang lagi. Ada amanah yang lebih besar yang saya emban. So, lulus tes
adalah awal dimulainya perjuangan baru.
Melalui
tulisan ini saya ingin mengingatkan diri saya sendiri bahwa menjadi apapun
adalah sebuah sarana melakukan kebaikan dan kebermanfaatan untuk orang lain,
termasuk menjadi sekretaris desa. Maka, meniatkan diri sejak awal menjadi
pondasi yang sangat penting. Niatkan untuk beribadah kepada Allah melalui jalur
membantu orang lain, meniatkan diri untuk belajar pada level lebih tinggi dan
tentunya meniatkan diri untuk melakukan kebaikan demi kemajuan desa.
Pasalnya
sekretaris desa adalah orang nomor satu dalam hal administrasi, maka wajib
untuk selalu belajar dan merendahkan hati. Menjaga sikap dan attitude, siap
dengan resiko yang ada dan tentunya harus mulai membaur lebih akrab dengan
masyarakat.
Pertanyaanya,
apakah ini pucak tarakhir dari karir saya?
Saya
tidak tahu. Hari ini saya ingin menikmati apapun yang ada. Melakukan apa yang
ada di depan mata. Melakukan yang terbaik sebisa mungkin. Mensyukuri apapun
yang terjadi. Bismillah.
![]() |
Bersama Peserta Tes Sekretaris Desa |
#30DWC
#30DWCJilid16 #Day15
EmoticonEmoticon