Dahulu, desa yang kini bernama Pringamba ini adalah daerah kosong tanpa penghuni. Hingga datanglah para petualang yang menyebarkan agama islam di daerah tersebut. Mereka adalah Mbah Candra Geni, Ciung Wanara, Nyai Garwati, Nyai Suwanti, Mbah Menara Suci, Mbah Klowong dan Mbah Jali Khotob.
Karena
merasa cocok dan senang dengan tempat yang mereka datangi maka menetaplah
mereka di daerah tersebut. Namun, dari ketujuh petualang tersebut hanya Kyai
Klowonglah yang menetap sampai meninggal dan makamnya berada di Pekuburan
Pringamba. Sedangkan yang lain melanjutkan petualangannya ke daerah lain. Adapun
makam yang sekarang ada adalah petilasan dari para sesepuh awal desa Pringamba.
Penetapan Nama Pringamba
Penetapan
nama desa menjadi Pringamba tidak lain adalah hasil musyawarah dari ke tujuh
sesepuh awal setelah berjalannya waktu dari bulan ke bulan hingga tahun ke
tahun. Kenapa Pringamba? Itu tidak lain karena daerah tersebut pada mulanya
merupakan hutan pring (bambu, red)
dan glagah.
Adapun
pring (bambu) merupakan pohon yang banyak manfaatnya atau multiguna. Ketika
masih pendek bisa dikonsumsi atau kita sering menyebutnya dengan nama bung, ketika panjang sedikit bisa buat kerik cangkul (mengeruk tanah yang
menempel di cangkul), jika lebih panjang lagi bisa digunakan untuk mbatan (alat buat memikul laiknya
tongkat), dan jika lebih panjang lagi bisa untuk membuat tali.
Imbuhan
“amba” pada nama Pringamba berasal dari pohon pring yang rindang dengan dapuran (gerombolan) pohon pring yang
luas. Atau sederhananya, pohon pring (bambu) tersebut tumbuh dalam jumlah yang
banyak. Sehingga ditetapkanlah nama daerah tersebut dengan nama Pringamba.
Nama
Pringamba tersebut juga mengandung filosofi dan pesan yang begitu dalam,
sebagai kunci kemakmuran masyarakat Desa Pringamba. Yaitu, “Apabila masyarakat Desa Pringamba bisa bersatu seperti halnya pohon
pring, maka daerah tersebut bisa menjadi daerah yang gemah ripah loh jinawi.”
Artinya,
Desa Pringamba akan menjadi daerah yang makmur dan aman sentosa jika masyarakatnya
bersatu dan saling merangkul satu sama lain.
![]() |
Cungkup Makam Mbah Candra Geni (Dokpri) |
Sumber :
Bapak Wahidin
Pringamba,
3 April 2017
2 komentar
Write komentarkalau nama desaku, malah lupa2 ingat hehehe
ReplyAyoo di gali dan ditulis ... Siapa tahu nantinya manfaat ... Hee
ReplyEmoticonEmoticon