Dua Tahun yang Penuh dengan Ilmu dan Pengalaman
![]() |
Peserta Konfercab setelah selesai Pemilihan Ketua IPNU |
Rentang
waktu dari 20 April 2014 – 9 Oktober 2016, 2 Tahun 5 Bulan 20 Hari. Selama
itulah saya menjadi ketua PC IPNU Banjarnegara menggantikan rekan Mizanto,
memikul amanah Konferensi Cabang IPNU Banjarnegara yang ke IX di Pondok
Pesantren Al-Fatah. Di Konferensi Cabang (Konfercab) yang ke-X tepatnya
di MTs Ma’arif Mandiraja itulah saya menyelesaikan amanah dan
menyerahkan kepada rekan saya Eman Setiaji sebagai ketua terpilih. Alhamdulillah,
lega rasanya dan ada rasa bangga setidaknya perjuangan berdarah selama dua
tahun setengah tidaklah sia-sia.
Suka, duka,
kesal, marah, bahagia, senyum, kumpul bareng sampai pada tataran makan nasi lauk
kerupuk dicampur kecap dan saos pun pernah saya alami. Serius, Beneran saya gak bohong. Gak ada gunanya kan saya
berbohong. Hhe Hanya sekedar untuk irit karena selama menjadi ketua masih bergantung
kepada orang tua. Haha Namun satu hal yang pasti, selalu ada rezeki untuk
menopang perjalanan menjadi ketua. Buktinya sampai saat ini saya masih dalam
keadaan sehat wal afiat, bahkan bisa wisuda gelombang pertama mengalahkan
mahasiswa lain yang tekun kuliah. Haha #Sedikit sombong gak papa kan? Meskipun
aktifis, akademik juga tetap jalan. Hehe
Selama dua
tahun setengah juga nyatanya bisa berkeliling, 20 kecamatan di Banjarnegara setidaknya
pernah terjelajah, membuat berbagai kegiatan dan yang paling menyenangkan bisa
kenal dengan orang-orang hebat mulai dari Ulama yang fokus pada pesantren
sampai pada pejabat yang punya pengaruh sekaligus inspiratif. Intinya banyak ilmu
dan pengalaman yang bisa saya dapat. #Gak nyesel deh IPNU-an. Malah bisa kenal
dengan banyak orang baik lintas generasi mulai dari yang kecil, muda seumuran
sampai yang tua atau pun lintas daerah mulai dari kecamatan, kabupaten sampai
provinsi. Kalau anak IPNU sering bilang, itu namanya berkah.
Namun perlu
digaris bawahi, bahwa kesuksesan tentu tidak lepas dari peran orang lain. Maka
melalui tulisan ini saya ingin menyampaikan beribu terima kasih kepada seluruh
pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak sehingga saya pun
bisa menyelesaikan amanah ini sampai ke titik terakhir. Mulai dari mensupport sehingga
saya bisa bangkit ketika dalam kondisi terpuruk dan hampir putus asa. Para
pembina, pengurus PCNU, pengurus Muslimat, Fatayat, Ansor dan Bansernya serta
kepada semua rekan/ita seperjuangan. Jazakumullah ahsalan jaza.
Kekhilafan,
salah kata dan menyinggung perasaan juga menghiasi proses perjalanan di
organisasi sehingga melalui tulisan ini juga saya ingin menyampaikan permohonan
maaf yang setulus-tulusnya kepada semua pihak baik rekan seperjuangan maupun para
sesepuh yang selama saya menjadi ketua merasa tersakiti. #Pliss forgive me .. tangan tertangkup.
Kepada
rekan Eman Setiaji dan Rekanita Ruti Khasanah, masih banyak tugas yang perlu
kalian teruskan. Selamat belajar dan belajar. Karena sejatinya ber-IPNU
IPPNU-an adalah untuk belajar. Berlebih menjadi orang yang di depan, satu pesan
yang saya kutip dari Rekan Mizanto, “Ngemong itu kudu sabar.”
(Terjemahkan sendiri. Menjadi ketua harus bisa berpikir 5 langkah lebih maju
dari yang dipimpin ... Haha) Karena setiap orang itu tidak sama dan tak bisa
disamakan. Itu pula yang menjadi ladang belajar untuk menjadi orang yang sabar
dan berlatih memahami karakter orang lain.
Banjarnegara,
21 Oktober 2016 18:37 WIB
bisa kenal saya juga ya hahaah
ReplyDeleteBener kg, nk ra IPNU an kayane ra bakal kenal lho .. Hahaha
Delete