![]() |
Sunrise Sikunir (Foto: Latif) |
Jum’at, 19
Agustus 2016 saya berkesempatan melihat keindahan ciptaan Tuhan yang sering
dicari oleh para pendaki, sunrise.
Selain itu saya juga berkesempatan untuk melihat keindahan negeri diatas awan
yang sangat menawan. Pokoknya, mata kita serasa dimanjakan oleh pemandangan
yang begitu menawan. Serius.
Ini adalah
kunjungan ke tiga saya ke Sikunir. Jika yang pertama dengan teman-teman BEM
FITK UNSIQ sewaktu masih menjadi
mahasiswa, yang kedua dengan teman-teman ipnu ippnu korda Banyumas dan Kedu
sewaktu kegiatan SKB di Tieng, maka yang ketiga adalah kunjungan bersama dengan
teman-teman ipnu Ranting Bakal, Batur Banjarnegara.
Rencana
berkunjung ke Bukit Sikunir ini sebenarnya tanpa rencana yang matang. Sewaktu
mau tidur ada yang nyeplos untuk naik ke Puncak Sikunir besok pagi dan diamini
oleh teman-teman yang lain. Jadilah rencana dadakan itu terealisasi.
Bersama dengan
Latif, Fuad dan Hanif (kalau gak salah karena agak lupa namanya, he), kami
berangkat ke Bukit Sikunir pukul 04.00 pagi. Sekitar dua puluh menit perjalanan
dari Desa Bakal sampai Desa Sembungan, tangan saya terasa beku. Pasalnya saya
tak memakai koas tangan karena memang tak ada persiapan sama sekali hanya
berbekal kemauan. Untunglah saya memakai koas kaki meskipun tidak bersepatu
sehingga rasa dingin bisa teratasi.
Sebelum
naik ke Bukit Sikunir saya menyempatkan diri untuk shalat subuh terlebih dahulu
karena kebetulan sampai tempat parkir sudah masuk waktu shalat subuh. Bagi yang
datang lebih pagi, jangan khawatir karena di puncak pertama Sikunir ada tempat
untuk shalat yang disediakan oleh pengelola Wisata Sikunir. So, biar bisa lebih
santai dan tidak ketinggalan moment sunrise lebih baik nait terlebih dahulu.
.
.
Bukit
Sikunir yang berada di ketinggian 2.263 MPDL diatas permukaan laut ini
tergolong ringan. Hanya butuh waktu sekitar 20-30 menit untuk sampai puncak
sehingga bagi yang ingin merasakan keindahan sunrise secara langsung, Puncak
Sikunir sangat cocok deh. Bahkan saat mendaki terakhir saya mendengar ada
tangisan bayi di antara kerumuan pendaki lho.
.
.
Untuk
karcis masuk kita hanya mengelurkan uang sebesar Rp. 10.000/orang ditambah Rp.
5000 untuk parkir motor. Murah bukan?
.
.
Saya pun
bersyukur karena langit sedang bersahabat sehingga saya bisa menyaksikan
keindahan sunrise dan mengabadikannya. Pasalnya, di kunjungan pertama langit
mendung dan tertutup kabut sehingga matahari tak terlihat dengan jelas.
.
.
Banjarnegara,
4 September 2016
EmoticonEmoticon